Wakil PM Ukraina Minta Tether Hentikan Transaksi ke Rusia
Wakil Perdana Mentri (PM) Ukraina, Mykhailo Fedorov, meminta kepada Tether, perusahaan dibalik USDT untuk menghentikan transaksi ke Rusia.
Wakil Perdana Mentri Ukraina, Mykhailo Fedorov, tampaknya masih melanjutkan upaya untuk memberikan sanksi politik untuk Rusia.
Kali ini, Ia meminta kepada perusahaan dibalik stablecoin USDT untuk memberhentikan transaksi yang ditujukan ke Rusia.
Atas permintaannya itu, ada beberapa orang yang memiliki pikiran yang sama, dan ada juga yang memiliki pikiran bersebrangan.
“Saat ini, seluruh dunia demokratis telah bersatu melawan Rusia untuk menghukum penjajah berdarah secara ekonomi,” kata Fedorov, melanjutkan:
“Saya meminta Tether (dan Paolo Ardoino – CTO) untuk menghentikan transaksi apa pun dengan Rusia! Untuk perdamaian!”
Dalam hal ini, Tether belum menanggapi dan belum memberikan komentar apapun untuk merespon permintaan Fedorov.
Sebelumnya, Wakil Perdana Mentri Ukraina itu meminta perusahaan exchange untuk berhenti melayani pengguna dari Rusia.
Namun, beberapa exchange besar seperti Binance, Kraken, dan Coinbase menolak untuk memenuhi permintaan tersebut.
Sebelum minta Tether berhenti ke Rusia, Fedorov juga bermohon ke crypto exchange
Seperti yang dilaporkan sebelumnya oleh Jelajahcoin, Wakil PM Ukraina, Mykhailo Fedorov, telah meminta kepada para crypto exchange untuk berhenti melayani pengguna dari Rusia.
Selain itu, Fedorov juga meminta untuk pertukaran crypto untuk membekukan semua alamat blockchain dari pengguna Rusia.
Hal itu dituturkan Fedorov tidak lain untuk membantu Ukraina mempertahankan diri dari invasi Rusia yang sedang terjadi.
Dalam sebuah tweet pada hari Minggu, Fedorov menekankan pentingnya memotong akses crypto ke politisi Rusia dan Belarusia, serta “menyabotase pengguna biasa”.
Namun, beberapa cryptocurrency exchange terkemuka telah menolak permintaan Wakil Perdana Mentri Ukraina itu.
Di antara pertukaran yang masih melayani pedagang yang berbasis di Rusia adalah bursa tekemuka Binance, Kraken, dan yang terbaru Coinbase.
Organisasi berpendapat bahwa sebagian besar pengguna tersebut menentang perang, dan itu akan bertentangan dengan konsep industri crypto untuk membekukan akun mereka.
Baca selengkapnya: Wakil PM Ukraina Minta Pertukaran Crypto Berhenti Layani Pengguna Rusia..