Reaksi Bitcoin CS Menjelang Rilis Data Ekonomi AS

Rizki Lutfhi
Rizki Lutfhi
3 menit baca
Bagikan
Reaksi Bitcoin CS Menjelang Rilis Data Ekonomi AS
S14
S16
S18
S20

Reaksi Bitcoin CS menjelang rilis data ekonomi AS – Pergerakan Bitcoin (BTC) dan altcoin terpantau berada di zona merah, pada Selasa (14/11) pukul 08.00 WIB.

Bitcoin masih mencatat kenaikan lebih dari 3,79% selama seminggu terakhir, namun turun sebesar 2,30% dalam 24 jam terakhir diperdagangkan di harga $36.260.

Sementara itu, kapitalisasi pasarnya naik menjadi $709 sedikit melampaui kapitalisasi pasar Tesla saat ini di angka $700 miliar.

Reaksi Bitcoin CS

Di sisi lain, per hari ini harga Ethereum (ETH) melonjak hampir 7,58% dalam tujuh hari terakhir, namun turun 1,00% dalam 24 jam terakhir diperdagangkan pada sekitar $2,037, sementara kapitalisasi pasarnya mencapai $245 miliar.

Sementara, kapitalisasi pasar Aset Kripto global pada Selasa (14/11) pukul 08.00 WIB bertengger di $1,358 triliun, turun 2,30% dalam 24 jam terakhir.

Setelah sempat mencapai level tertinggi sejak Mei 2022 di angka $1,415 Triliun. Minggu ini terdapat berbagai data ekonomi AS, termasuk CPI, penjualan ritel, dan PPI.

CPI bulan Oktober menurut konsensus turun menjadi 3,3% yoy turun dari 3,7% yoy di bulan September.

Namun, CPI inti bulan Oktober (tidak termasuk makanan dan energi) diperkirakan tidak akan berubah dari bulan September sebesar 4,1% yoy.

Financial Expert Ajaib Kripto, Panji Yudha menjelaskan, “Meski sepekan terakhir pasar kripto sedang dalam momentum bullish.”

“Pekan ini nampaknya investor melakukan aksi profit taking dan risk off sementara sembari menanti rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) pekan.”

“Hasil serangkaian data ekonomi juga dapat mempengaruhi sentimen investor dan dinamika pasar yang sering mempengaruhi strategi investasi di berbagai jenis aset digital.”

“Selain data ekonomi, komunitas kripto juga menantikan bagaimana keputusan atau tanggapan SEC terhadap ETF Bitcoin spot melihat pekan ini.”  

Peristiwa penting sepekan terakhir yang menjadi sorotan adalah pendaftaran BlackRock atas Ethereum iShares Trust di Delaware.

BlackRock telah mengkonfirmasi rencananya untuk meluncurkan exchange-traded fund (ETF) Ethereum melalui pengajuan formulir 19b-4 kepada SEC pada Kamis (9/11).

Hal ini menunjukan minat institusional terhadap kripto belum selesai di tengah aksi manajer investasi ternama yang telah mengajukan ETF Bitcoin spot dalam 6 bulan terakhir. Panji melanjutkan:

“Berita ini memicu pergerakan pasar kripto Kamis (9/11), Bitcoin melonjak mendekati harga $38,000 untuk pertama kalinya dalam 18 bulan terakhir.

“Sementara Ethereum melampaui $2,100 dimana terakhir dicapai pada April lalu. Sementara, sebagian besar altcoin juga melonjak pesat dalam sepekan terakhir dampak dari kabar tersebut.”

“Seperti Solana (SOL), Avalanche (AVAX) dan Polygon (MATIC) kompak melesat lebih dari 20% dalam sepekan terakhir,“ lanjutnya.

Sementara perkembangan kripto di Asia terus berlanjut, Hong Kong menunjukkan aktivitas yang signifikan.

Komisi Sekuritas dan Berjangka Hong Kong mengeluarkan panduan untuk perdagangan produk investasi dengan tokenisasi.

Menunjukkan sikap hati-hati dan progresif dalam mengintegrasikan kripto ke dalam kerangka keuangan.

SEBA Bank di Hong Kong mendapatkan lisensi untuk layanan kripto. Sementara UBS Group mengizinkan klien Hong Kong memperdagangkan ETF kripto berjangka (futures).

Keseluruhan, ini mencerminkan peningkatan adopsi kripto di wilayah tersebut. Panji mengatakan:

“Setelah melihat lonjakan harga Bitcoin yang hampir mencapai $38.000 pekan lalu, saat ini BTC berpotensi bergerak di area support sekitar $35.000 – $36.000.”

“Jika mampu bertahan di kisaran tersebut, BTC berpeluang kembali naik ke kisaran $38.000, dengan target selanjutnya di $40.000. Di sisi lain, jika terjadi breakdown di bawah $35.000, penurunan BTC berpotensi menuju $33.500,” katanya.

“Sementara itu, Ethereum (ETH) memiliki peluang untuk melanjutkan rally ke $2.200 – $2.500 jika tetap di atas level psikologis support di $2.000.”

“Dalam sepekan terakhir, mayoritas altcoin mencapai harga tertinggi tahun ini, sehingga pergerakan altcoin selanjutnya bergantung pada perubahan tren Bitcoin.”

“Trader diharapkan bersiap dengan stoploss untuk mengurangi risiko kerugian jika terjadi penurunan Bitcoin,” tutup Panji.