Bitcoin Berhasil Tembus Harga Tertinggi Sepanjang Sejarah
Harga aset crypto nomor satu, Bitcoin (BTC) akhirnya menembus rekor tertinggi sepanjang sejarah, yaitu 500 juta rupiah (sekitar 35,000 USD).
Apabila dihitung secara tahunan (year-on-year), harga Bitcoin sudah naik lebih dari 400%. Sebagai catatan, awal tahun 2020 harga Bitcoin hanya sekitar 90 juta rupiah.
CEO Indodax Oscar Darmawan mengungkapkan harga Bitcoin terus mengalami kenaikan sejak akhir tahun 2020 lalu.
Harga Bitcoin yang menembus level 500 juta rupiah tentu menjadi kabar baik bagi para investor maupun trader aset kripto. Oscar darmawan mengatakan:
“Sekarang 2 BTC sudah setara Rp1 miliar. Ini merupakan kabar gembira bagi member Indodax yang menyimpan Bitcoin. Bagi member yang menyimpan lebih 2 BTC, mereka sudah menjadi miliarder.”
Oscar menyebutkan bahwa Bitcoin adalah aset yang menarik karena memiliki pasokan terbatas dan pasti serta dapat dilacak peredaran maupun suplainya karena teknologi blockchain di belakangnya.
Blockchain ini membuat Bitcoin juga dengan mudah dapat dipindahkan kemana saja selama ada internet.
Pasokan terbatas membuat harga Bitcoin terus naik
Perlu dicatat, Bitcoin hanya diciptakan 21 juta keping saja. Saat ini yang sudah berhasil ditambang sekitar 18,5 juta keping. Oscar Darmawan melanjutkan pembicaraan dengan:
“Jika suplai atau pasokan aset tersebut terbatas dan permintaannya terus meningkat, maka harganya akan terus naik juga. Ini diibaratkan seperti barang langka yang ingin banyak dimiliki orang. Tentu saja, harganya meningkat.”
Dia menambahkan, hal inilah yang menjadi alasan orang-orang tertarik menjadikan Bitcoin sebagai aset untuk investasi.
Selain itu, Bitcoin bisa dibeli atau ditransaksikan secara instan atau seketika dan Bitcoin juga relatif sangat mudah untuk dijual kembali jadi sangat liquid dibandingkan aset lain seperti properti yang sangat sulit untuk dijual kembali.
Meskipun harganya ratusan juta dan limitnya terbatas, Bitcoin bisa dimiliki oleh siapa saja. Hal ini karena Bitcoin bisa dibeli atau ditransaksikan dengan pecahan desimal hingga pecahan terkecil Rp10 ribu seperti di market Indodax.
“Bitcoin dan token crypto dapat ditransaksikan dalam desimal sehingga dapat dibeli hanya Rp10 ribu juga menjadi daya tarik Bitcoin yang lebih unggul dibandingkan aset-aset lainnya,” kata Oscar Darmawan.
Adapun alasan kenaikan Bitcoin kali ini, masih sama dengan sentimen-sentimen sebelumnya. Permintaan yang masif menjadi faktor utama karena pemahaman orang mengenai Bitcoin terus meningkat.
Orang-orang percaya Bitcoin sebagai aset safe haven dan nilai lindung inflasi yang baik. Ditambah lagi dengan beberapa pembelian dari perusahaan-perusahaan besar di Amerika Serikat dan seluruh dunia.
Seperti Tudor Investment Corp, Square Inc, Microstrategy, dan lain-lain. Selain itu, perusahaan keuangan, Paypal, juga menyediakan fitur pembayaran dengan aset crypto.
Begitu juga dengan perusahaan-perusahaan keuangan dan perbankan di Amerika Serikat yang diperbolehkan mengelola aset kripto, termasuk Bitcoin.
“Momen-momen ini terjadi di sepanjang tahun 2020. Karena momen tersebut membuat permintaan secara masif. Tingginya permintaan membuat harga Bitcoin terus meningkat,” sebut Oscar, lalu ia melanjutkan:
“Karena salah satu faktor peningkatan harga Bitcoin adalah permintaan atau demand and supply atau pasokan.”
Oscar Darmawan menegaskan, harga Bitcoin masih akan meningkat di tahun ini. Faktor utamanya adalah pembatasan supply.
Bitcoin telah melewati halving day atau pembatasan pasokan di tingkat penambang pada tahun lalu. Dampaknya baru akan terjadi pada tahun 2021 ini.
Saat penulisan artikel, Bitcoin (BTC) sedang berada di level 37.369 USD, atau sekitar 521 juta rupiah.
Indodax adalah mitra resmi dari Jelajahcoin. Silahkan daftar ke Indodax untuk melakukan trading, menyimpan aset, dan menemukan event-event berhadiah. Klik disini untuk mendaftar