Anak 3 Tahun Diculik, Pelaku Minta Tebusan Dalam Bentuk USDT

Rizka Rahma
Rizka Rahma
2 menit baca
Bagikan
Anak 3 Tahun Diculik, Pelaku Minta Tebusan Dalam Bentuk USDT
S14
S16
S18
S20

Pada 3 Juni 2024, anak laki-laki berusia 3 tahun diculik dari sebuah pusat perbelanjaan di Tseung Kwan Om Hongkong, dan pelaku meminta tebusan dalam bentuk Tether (USDT).

Para pelaku yang menculik anak laki-laki tersebut meminta tebusan sebesar 660 ribu USDT (~10,7 miliar Rupiah) kepada orang tua korban.

Orang tua anak yang diculik itu juga diminta untuk mengunduh aplikasi perpesanan Telegram dan membeli tebusan USDT dari toko OTC offline.

Selain itu, para pelaku juga memerintahkan orang tua korban untuk tidak menghubungi polisi untuk menjaga keamanan anak mereka.

Biro Kejahatan Terorganisir dan Triad Polisi Hong Kong (OCTB), yang berspesialisasi dalam kejahatan terorganisir, segera mengambil tindakan.

Larut malam pada tanggal 3 Juli 2024, detektif menyisir rekaman CCTV dari Tseung Kwan O Plaza dan daerah sekitarnya untuk melacak para penculik.

Pada pukul 5:25 pagi waktu setempat pada tanggal 4 Juli 2024, anak laki-laki itu ditemukan tidak terluka, dan para tersangka ditangkap.

Di sisi lain, kota ini telah mengalami peningkatan sebesar 9,4% dalam kejahatan kekerasan selama lima bulan pertama tahun 2024 ini.

Kasus kerjahatan telah meningkat menjadi 4,237 dibandingkan dengan 3,872 pada periode yang sama di tahun 2023.

Penggunaan USDT untuk aktivitas ilegal para pelaku kriminal

Tether, perusahaan di balik USDT, telah dikaitkan dengan sejumlah besar transaksi terlarang.

Pada tahun 2023, ia terlibat dalam transaksi terlarang senilai $19,3 miliar, turun dari $24,7 miliar pada tahun sebelumnya.

Stablecoin, terutama pada blockchain Tron, adalah mata uang pilihan untuk pendanaan teroris pada tahun 2023.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga merilis laporan yang menyatakan bahwa stablecoin telah berada di garis depan pencucian uang dan penipuan di Asia Tenggara.

Sementara itu, polisi di provinsi Sichuan, China Tenggara, membongkar sebuah bank bawah tanah awal tahun ini yang terlibat dalam pertukaran mata uang asing ilegal menggunakan stablecoin USDT.

Operasi bawah tanah ini menangani transaksi senilai setidaknya 13,8 miliar yuan ($1,9 miliar).

Kelompok kriminal, terutama yang berbasis di Chengdu, melayani individu yang ingin menyelundupkan obat-obatan dan kosmetik atau membeli aset di luar negeri.

Pihak berwenang menangkap 193 tersangka di seluruh negeri dan membekukan aset senilai 149 juta yuan.