Alasan Kenapa Investasi Aset Crypto Dinilai Aman
Dalam investasi crypto, tentu keamanan menjadi prioritas utama, Banyaknya berita yang beredar di berbagai media membuat pemula di industri crypto kerap bertanya-tanya “apakah investasi aset cryptoitu aman?”.
Nah, untuk membantu kamu, Jelajahcoin akan merangkum alasan mengapa investasi aset crypto dinilai aman. Jelajahcoin juga akan memberikan tips bagaimana memilih platform investasi aset crypto yang tepat untuk kamu.
Faktanya, akhir-akhir ini para investor lebih tertarik untuk investasi kedalam crypto, disamping itu, para penjahat juga mengikuti dibelakangnya (tertarik pada cryptocurrency).
Per tahun 2016, laporan kejahatan didalam crypto meningkat tajam sampai dengan 312%, laporan itu dikeluarkan oleh Crypto Head, outlet berita crypto yang menggunakan data Federal Trade Commission untuk menganalisis tren kejahatan cryptocurrency.
Tentu saja, kejahatan crypto ini mencangkup berbagaimacam hal, seperti: Peretasan (hacking), Penipuan mata (Phising), Menduplikat data asli menjadi palsu, dan Penipuan investasi crypto (scammer).
Dari semua kejahatan yang ada di dunia crypto, Bitcoin (BTC) menjadi mata uang cryptocurrency yang paling banyak terlibat dalam kejahatan apapun. Itu masuk akal, karena Bitcoin adalah mata uang crypto paling tua.
Dengan semua aksi kejahatan yang ada, lalu, apakah aset kamu akan aman jika di investasikan kedalam mata uang cryptocurrency? Berikut penjelasannya:
Apakah investasi crypto aman?
Terlepas dari semua kejahatan yang ada di crypto yang telah dijelaskan di atas, banyak para ahli security internet memuji kualitas keamanan cryptocurrency.
Semua keamanan yang ada di crypto, tidak lepas oleh teknologi yang sangat canggih saat ini, yang biasa kita dengar sebagai “Blockchain”.
Keamanan Blockchain
Teknologi Blockchain menghasilkan struktur data dengan kualitas keamanan yang melekat. Ini didasarkan pada prinsip-prinsip kriptografi, desentralisasi dan konsensus, yang menjamin kepercayaan dalam transaksi.
Di sebagian besar blockchain atau teknologi buku besar terdistribusi (DLT), data disusun menjadi blok dan setiap blok berisi transaksi atau bundel transaksi.
Setiap blok baru terhubung ke semua blok sebelumnya dalam rantai kriptografi, sehingga hampir tidak mungkin untuk diutak-atik atau di ubah oleh seorang peretas (hacker) atau siapapun.
Semua transaksi dalam blok divalidasi dan disetujui oleh mekanisme konsensus, dengan memastikan bahwa setiap transaksi adalah benar dan tepat.
Blockchain juga memungkinkan desentralisasi melalui partisipasi anggota di seluruh jaringan terdistribusi. Tidak ada satu titik kegagalan dan pengguna tidak dapat mengubah catatan transaksi apapun.
Namun, meskipun begitu teknologi blockchain berbeda dalam beberapa aspek keamanan penting yang harus ada didalam aset digital cryptocurrency.
Untuk bisa lebih mengenal tentang blockchain, kamu bisa membaca: Apa Itu Blockchain? Berikut Penjelasannya
Crypto vs Peretas (hacker)
Sebelum melakukan investasi crypto, mari kita bahas tentang keamanan teknologi yang ada didalam crypto melawan seorang peretas handal.
Metode transaksi crypto dicatat dalam “blok”, dan stempel waktu dijelaskan oleh blockchain. Ini adalah prosedur yang panjang dan rumit.
Tetapi semua prosedur itu akan menjadi buku besar digital yang aman untuk transaksi cryptocurrency yang tidak dapat dipengaruhi oleh peretas.
Transaksi juga memerlukan proses otentikasi dua faktor. Sementara langkah-langkah keamanan tersebut diterapkan, bukan tidak berarti bahwa cryptocurrency kebal terhadap peretas.
Namun, peretas akan banyak membutuhkan waktu untuk memecahkan prosedur transaksi yang sangat rumit dari teknologi blockchain yang ada di crypto, mungkin butuh seumur hidupnya.
Pencurian / peretasan crypto diluar kesalahan crypto
Pencurian atau peretasan crypto diluar dari kesalahan crypto, apa maksudnya?. Maksudnya adalah, sebuah kejahatan di crypto yang terjadi, kebanyakan dari kesalahan orang pemegang aset crypto itu sendiri.
Jadi, tidak ada kesalahan keamanan dari crypto, tetapi kesalahan dari orang yang memegang aset tersebut, yang tidak paham dengan prosedur keamanan yang harus diterapkan untuk mengamankan crypto.
Ini tidak bisa disebut sebagai kelemahan investasi crypto, tetapi ini adalah risiko investasi aset crypto, yang timbul dari pemegang aset itu sendiri. Mari kita pahami risiko yang muncul saat terlibat di sektor crypto:
#1. Kehilangan Aset di Bursa Crypto Bodong
yang paling tepat. Pemula kebanyakan hanya melihat besar keuntungan yang ditawarkan saja. Sayangnya, kadang keuntungan tersebut “too good to be true”.
Platform bodong biasanya tidak dilengkapi dengan sistem keamanan yang memadai. Kondisi itu membuat peretas mudah mengakses bursa dan mencuri cryptocurrency yang tersimpan di dalamnya.
Bukan cuma soal keamanan saja, penjahat juga melakukan penipuan yang signifikan dengan mengambil seluruh uang investor yang diinvestasikan dalam platform bodong mereka.
#2. Mengalami Serangan Siber
Kamu mungkin merasa senang ketika melihat pasar menghijau lalu membagikan kebahagiaanmu di media sosial. Tanpa sadar, kamu memperlihatkan dirimu sebagai korban potensial bagi serangan siber.
Kamu bisa saja mendapatkan serangan email phishing, serangan SIM Swap yang melewati otentikasi 2 faktor, dan taktik rekayasa sosial cerdas lainnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, ada baiknya kamu membuat lapisan keamanan berlapis dengan proses otentikasi dua faktor. Bagi kamu yang memiliki aset crypto dalam jumlah besar, kamu bisa menyimpannya di dalam cold wallet.
#3. Lupa PIN Saat Menyimpan Cryptocurrency Secara Lokal
Berbeda dengan meninggalkan seed phrase di penyimpanan cloud terpusat, beberapa contoh seed phrase dicadangkan di perangkat lokal. Masalahnya adalah pencadangan tersebut kemudian hilang atau dicuri.
Risiko lainnya, kamu lupa PIN/Sandi yang digunakan untuk menyimpan aset crypto. Dalam beberapa kasus, kadang pemilik aset menuliskan aksesnya di kertas atau benda tertentu, lalu tidak sengaja membuangnya.
Untuk semua masalah pribadi ini, mungkin kamu bisa membaca: Cara Mengamankan Aset Crypto Dari Peretas atau Hacker
Bagaimana Cara Mengamankan Aset Crypto?
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, aset crypto itu sendiri sebenarnya telah didesain dengan teknologi tinggi untuk memastikannya aman. Perlu waktu yang lama dan usaha yang besar bagi peretas untuk mencuri aset crypto.
Walau begitu, keamanan pribadi menjadi faktor penting. Salah satu yang menjadi kunci keamanan investasi aset crypto kamu adalah dengan memilih bursa atau pertukaran (exchange) yang tepat, agar aset yang kamu investasikan tetap aman.
Untuk masalah ini, Jelajahcoin memiliki rekomendasi bursa / pertukaran / exchange yang tepat untuk kamu. Platform ini tentu saja bisa mengamankan aset crypto yang kamu investasikan.
Zipmex, Platform investasi aset digital tepercaya dan teregulasi di Indonesia. Bursa ini sangat kami rekomendasikan untuk kemu yang ingin investasi aset crypto secara aman.
Alasan utamanya adalah karena Zipmex telah teregulasi oleh Bappebti dan Kominfo. Hal ini membuat Zipmex telah memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan Pemerintah Indonesia untuk menjamin keamanan dan kenyamanan pengguna.
Zipmex juga telah bekerja sama dengan BitGo. BitGo adalah lembaga kustodian ternama dunia dalam industri aset kripto. Seluruh aset pengguna di Zipmex diasuransikan senilai 100 juta dolar AS melalui BitGo.
Bukan itu saja, bursa ini juga dilengkapi dengan keamanan Otentikasi Dua Faktor (2FA), yang tentu saja akan mampu mengamankan akun dan aset kamu dari seorang peretas.
Pemilihan bursa memanglah sangat penting, kamu tidak boleh sembarangan memilih platform untuk melakukan investasi crypto didalamnya. Karena, pemilihan yang salah akan mengakibatkan risiko nomor #1 yang telah disebutkan di atas.
Kesimpulan
Seperti yang telah dijelaskan diatas, crypto adalah aset yang aman untuk investasi, jika kita melihat dari sudut pandang teknologi yang ada didalamnya.
Kesalahan, peretasan, pencurian, atau kerugian didalam aset crypto semata-mata adalah kesalahan pribadi, atas kurangnya pengetahuan atau kecerobohan dalam menyimpan aset.