Penjelasan Metaverse Lengkap dari Zipmex & Ternak Uang
(Penjelasan) Di sekitaran Q4 2021, salah satu bagian internet dari realitas virtual yang disebut sebagai Metaverse mulai booming dan menjadi pembicaraan orang-orang, tidak terkecuali di ekosistem crypto.
Boomingnya Metaverse tidak lepas dari keputusan pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, yang mengubah nama perusahaannya menjadi Meta.
Dan untuk mengenalkan metaverse kepada komunitas crypto di Indonesia, Zipmex dan Ternak Uang telah berkolaborasi untuk menjelaskan hal ini kepada orang-orang.
Zipmex adalah platform exchange / pertukaran cryptocurrency yang terkemuka di Indonesia. Sedangkan Ternak Uang adalah platform edukasi untuk saham, reksadana, obligasi, P2P, hingga crypto.
Untuk menjelaskan hal ini, kedua platform tersebut melakukan kolaborasi melalui Live YouTube yang ditemani oleh Andrew Johanes, sebagai Tim Komunitas Zipmex. Dan Giovanni Putra, sebagai research dan analis di Ternak Uang.
(Penjelasan) Metaverse itu angan atau kenyataan?
Di sini, Giovanni Putra menjelaskan informasi mengenai metaverse dengan konsep “[metaverse itu] Angan / Kenyataan?”.
Namun, untuk bisa lebih memperkenalkan metaverse kepada para komunitas, Giovanni terlebih dahulu menjelaskan tentang “apa itu metaverse“.
Menurut Giovanni, konsep dasar metaverse adalah dunia virtual yang menggabungkan tiga komponen penting dalam kehidupan manusia:
“Sebenarnya konsep dasar metaverse itu merupakan dunia virtual, yang di mana dunia virtual tersebut menggabungkan tiga komponen penting dalam kehidupan manusia.”
“[Komponen tersebut adalah] sosial media, content sharing, dan marketplace,” lanjut research dan analis Ternak Uang tersebut.
Kenapa bernama Metaverse?
Kepada partisipan dan komunitas Zipmex, Giovanni Putra juga menjelaskan informasi mengenai metaverse secara bahasa yang dipakainya.
Ia mengatakan bahwa Metaverse adalah ‘Meta’ dan ‘Universe’: “Secara bahasa, sebenarnya metaverse itu berasal dari 2 kata, yaitu Meta dan Universe,” katanya, melanjutkan:
“Meta itu artinya melampaui, [dan] universe itu artinya semesta. Yang artinya itu adalah dunia yang melampaui universe (alam semesta)”
Selain itu, Giovanni juga menjelaskan kenapa ini dibahasakan sebagai “dunia yang melampaui alam semesta”.
Menurutnya, kamu bisa melakukan apa saja di dunia virtual yang disebut sebagai metaverse ini. Melakukan apa saja yang tidak bisa kamu lakukan di dunia nyata:
“Jadi anggapannya adalah, you can be anything (kamu bisa menjadi apa saja), you can be everyone (kamu bisa menjadi semua orang).”
“You can do anything, almost anything (kamu bisa melakukan apa saja, hampir semua hal), di dunia tersebut. Oleh karena itu namanya adalah Metaverse,” lanjutnya.
Metaverse amplifikasi penipuan sosial
Tidak sampai disitu, Giovanni juga menjelaskan mengenai penipuan sosial yang sering terjadi saat ini, dan itu di amplifikasi oleh metaverse.
Dengan contoh, mungkin kamu pernah melihat seseorang di sosial media memposting dengan kehidupan yang mewah, namun kenyataannya dia hidup dia tidak semewah itu.
Nah, masalah penipuan sosial ini akan lebih diamplifikasikan (diperbesar / diperluas / dikembangkan) oleh metaverse ini, alih-alih menghilangkannya.
Dengan contoh lagi, di metaverse, jika kamu sekarang adalah seorang laki-laki, maka di dunia virtual itu kamu bisa menjadi seorang perempuan.
“Dunia virtual ini anggapannya seperti dunia yang bisa kita lakukan semua hal di dunia asli, baik yang positif maupun yang buruk,” kata Giovanni.
Selain itu, analis di ternak uang itu juga memberikan penjelasan bahwa ia setuju memang konsep metaverse bisa menimbulkan masalah sosial.
“Setuju banget [metaverse bisa menimbulkan masalah sosial], Metaverse itu teknologi, dan teknologi itu hanya alat. Tinggal kita sebagai manusia gimana menggunakannya,” kata Giovanni.
Penjelasan teknologi yang ada di Metaverse
Selain itu, Giovanni juga mengatakan bahwa metaverse menggabungkan tiga teknologi lainnya, yaitu VR&AI, Web 3.0, dan Blockchain.
VR&AI: adalah teknologi untuk dunia virtual dan kecerdasan buatan yang ada disematkan ke metaverse ini.
Web 3.0: adalah generasi ketiga dari layanan internet berbasis web. Web 3.0 akan memiliki kemampuan membaca halaman web sama seperti yang manusia dapat lakukan sekarang ini.
Blockchain: adalah record yang terus berkembang dengan block yang terhubung dan diamankan menggunakan teknik kriptografi.
Hubungan Metaverse dan Crypto
Giovanni, mengatakan bahwa metaverse dan cryptocurrency merupakan dua hal yang tidak bisa bahkan tidak mungkin dipisahkan, kenapa?
Alasannya adalah karena di dalam sebuah metaverse yang terdesentralisasi membutuhkan atau harus memiliki ekonomi yang dibangun.
Dibangunnya ekonomi akan memungkinkan dunia virtual memiliki kemampuan untuk berbelanja, bekerja untuk menghasilkan uang, dan lainnya tentang finansial seperti di dunia nyata.
Karena, saat ini satu-satunya mata uang digital yang paling mungkin digunakan untuk kehidupan digital itu sendiri adalah cryptocurrency.
Rencana investasi untuk metaverse
Selain itu, Giovanni Putra juga memberikan tips investasi saat ini yang mungkin bisa kamu lakukan untuk metaverse, agar kekayaan kamu bisa ter-exposure di metaverse.
Yang paling gampang adalah dengan membeli aset crypto yang berhubungan dengan metaverse itu sendiri, dengan contoh membeli token milik platform metaverse.
Dengan contoh, kamu bisa membeli token SAND di Zipmex untuk metaverse The Sandbox, atau membeli token MANA di Zipmex untuk metaverse Decentraland.
Disamping itu, Zipmex juga akan memberikan kejutan kepada kamu pengguna baru yang mendaftar dengan menggunakan kode metaverse100.
Andrew Johanes, menjelaskan tentang skema kode referal untuk pengguna baru yang ingin mendapatkan bonus dari Zipmex melalui kode referal tersebut.
Dan, atas hal itu kamu berkesempatan mendapatkan hadiah sebesar 100,000 IDR dalam bentuk USD langsung dari Zipmex. Klik untuk mendaftar ke Zipmex