Siapa Pemilik dari Blockchain Vexanium yang Sebenarnya?

Aldiansyah
Aldiansyah
2 menit baca
Bagikan
Siapa Pemilik dari Blockchain Vexanium yang Sebenarnya?
S14
S16
S18
S20

Jelajahcoin.com – Pernahkah Anda mendengar tentang Vexanium? Apa yang anda ketahui tentang ini. Apa anda tau siapa pemilik Vexanium.? Sebuah protokol blockchain karya anak bangsa? Katanya blockchain terdesentralisasi, tapi kenapa ada entitas di belakangnya? Untuk menjawab pertanyaan tersebut. Kita harus mengetahui terlebih dahulu dasar dari protokol ini sendiri.

Vexanium adalah protokol blockchain bersifat terbuka yang digunakan untuk membuat kontrak pintar (smart contract) dan aplikasi terdesentralisasi (Dapps) di atas jaringannya. Sebagai platform blockchain publik terdesentralisasi pertama dari Indonesia.

Jaringan blockchain Vexanium diluncurkan pada 11 Juli 2019 oleh Vexanium Foundation (sebuah organisasi nirlaba yang telah didirikan sejak Maret 2018). Jadi mudahnya seperti ini:

  • Vexanium = Protokol Blockchain
  • Vexanium Foundation = Organisasi Nirlaba

Vexanium Foundation memang yang meluncurkan protokol tersebut. Sehingga dapat digunakan secara luas oleh semua orang yang tergabung dalam jaringannya. Tapi Vexanium Foundation bukan pemilik dari protokol ini dan tidak menjalankan jaringannya.

Vexanium tidak dimiliki oleh siapapun

Sama layaknya dengan jaringan blockchain Bitcoin, Ethereum, dan EOS. Blockchain Vexanium tidak dimiliki oleh siapapun atau bisa dibilang merupakan milik semua orang yang tergabung dalam komunitas Vexanium. Hal ini dikarenakan sifat natural dari protokol itu sendiri, yaitu terdesentralisasi.

Jadi Vexanium Foundation sebagai pihak yang meluncurkan jaringan ini pun tidak bisa mengatur protokol ini secara sepihak. Yang menjalankan jaringannya juga bukan Vexanium Foundation, melainkan para delegasi nodes jaringan yang disebut dengan produsen blok (block producers/BP). BP ini akan mengatur sistem pada jaringan blockchain.

Sebagai perwakilan dari para pengguna, BP bertanggung jawab untuk memvalidasi transaksi, mengelola biaya transaksi, ukuran blok, menjadi saksi transaksi dan lain-lain. 21 BP aktif dipilih melalui votes yang dilakukan oleh seluruh pengguna secara berkelanjutan.

Untuk jasa mereka, BP mendapatkan imbalan koin VEX yang sudah terprogram secara otomatis dengan menggunakan smart contract. Jadi kesimpulannya adalah tanpa keberadaan Vexanium Foundation. Protokol ini akan tetap ada dan jaringannya akan tetap berjalan sebagaimana mestinya, selama masih ada yang menjalankan jaringannya.