Transaksi Crypto di Asia Naik 706%, Nilainya Sampai Ribuan Triliun

Aldiansyah
Aldiansyah
2 menit baca
Bagikan
Transaksi Crypto di Asia Naik 706%, Nilainya Sampai Ribuan Triliun
S14
S16
S18
S20

Negara di bagian Asia dan Oseania telah mencatat peningkatan yang sangat luar biasa dalam hal transaksi crypto.

Beragam motivasi hadir di daerah tersebut untuk mendapatkan eksposur ke aset digital seperti Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH).

Laporan peningkatan tersebut dibagikan oleh perusahaan analitik blockchain, Chainalysis telah menemukan bahwa transaksi crypto di benua tersebut melonjak 706%.

Wilayah luas yang mencakup negara-negara seperti Vietnam, India, dan Pakistan selatan diantaranya, disekitaran Juli 2020 dan Juni 2021.

Dan untuk nilai yang ada, jika kita rupiah kan, transaksi tersebut senilai 8,148 kuadriliun Rupiah atau 8148 triliun Rupiah.

Selain itu, nilai tersebut juga merupakan total dari sekitar 14% dari nilai transaksi cryptocurrency secara global.

Pembayaran institusional menyumbang persentase transaksi tertinggi, dan menawarkan bukti lebih lanjut tentang adopsi dari cryptocurrency.

Tren ini paling menonjol di India, di mana transfer institusional berukuran besar di atas $10 juta USD, mewakili 42% transaksi crypto tersebut.

Untuk Vietnam, Negara tersebut menyumbang transaksi sekitar 29%. Dan Pakistan, menyumbang transaksi tersebut sekitar 28%.

Studi ini merupakan angsuran kedua dari serangkaian laporan regional oleh Chainalysis tentang transaksi cryptocurrency.

Laporan pertama, yang dirilis minggu lalu, menemukan bahwa wilayah Eropa Tengah, Utara, dan Barat telah menjadi ekonomi crypto terbesar di dunia.

Dengan transaksi lebih dari $1 triliun USD selama periode 12 bulan yang sama dengan transaksi yang sedang kita bahas.

Transaksi institusional di Eropa berjumlah $46,3 miliar USD pada Juni 2021, lalu naik sebesar $1,4 miliar USD pada Juli 2020.

Sementara Eropa mendominasi dalam transaksi crypto, negara-negara Asia memimpin dalam hal adopsi secara keseluruhan.

Itu diukur dengan nilai on-chain yang diterima, transaksi ritel on-chain, dan volume transaksi peer-to-peer (P2P).

Vietnam, India, dan Pakistan masing-masing menempati peringkat pertama hingga ketiga, dalam Indeks Adopsi crypto Global 2021 dari Chainalysis.

Disamping transaksi Crypto, Adopsi nya meningkat tinggi

Seperti yang dilaporkan sebelumnya oleh Jelajahcoin, Menurut laporan terbaru dari Chainalysis, dunia dengan sangat cepat telah mengadopsi crypto.

Terbukti dari kenaikan adopsi crypto yang mencapai 880% pada tahun 2021 ini. Negara-negara berkembang memimpin pasukan crypto dalam usahanya untuk menjadi fenomena global.

Dan negara-negara yang lebih kecil telah melampaui negara-negara maju dalam pangsa penggunaan cryptocurrency.

Menurut Chainalysis, adopsi crypto global meningkat 880% selama setahun terakhir.

Terutama berkat aktivitas perdagangan Peer-to-Peer (P2P) dan sifat Bitcoin sebagai penyimpan nilai bebas dari kendali pemerintah. Baca Selengkapnya..