Thailand Integrasikas Blockchain ke E-Visa untuk Keamanan
Jelajahcoin.com – Thailand integrasikas blockchain ke E-Visa untuk keamanan. salah satu negara yang paling banyak dikunjungi di dunia ini, akan segera menerapkan blockchain pada sistem Electronic Visa On Arrival (eVOA).
Sistem eVOA baru bertenaga blockchain Thailand bermaksud mempercepat dan melindungi proses aplikasi visa digital. Dan akan segera tersedia untuk lima juta pengunjung dari 20 negara.
Fitur eVOA yang akan datang adalah upaya bersama perusahaan perjalanan Australia ShareRing dan Gateway Services. Entitas yang memiliki lisensi untuk memproses eVOA untuk Thailand, menurut siaran pers pada 19 Desember.
Menurut pengumuman itu, Thailand pada awalnya akan meluncurkan layanan eVOA yang diaktifkan blockchain. Yang berfokus pada pengunjung dari Cina dan India.
Fitur baru ini konon akan memperlancar proses pengajuan visa Thailand karena proses Visa On Arrival yang ada dilakukan di bandara. Atau titik masuk darat di Thailand. Tim Bos, CEO dan co-founder di ShareRing mengatakan:
“Proses ini berbasis kertas dan mengharuskan para pelancong untuk membawa sejumlah dokumen seperti salinan cetak tiket pesawat mereka, konfirmasi akomodasi dan foto. Proses seperti itu biasanya memakan waktu sekitar satu jam untuk diselesaikan”
Blockchain digunakan untuk tingkatkan keamanan
Karena proses aplikasi digital dikaitkan dengan penipuan risiko besar atau kesalahan dari penyedia eVOA. ShareRing telah bekerja dengan Layanan Gateway untuk meningkatkan keamanan, kecepatan dan kualitas proses ini.
Secara khusus, ShareRing memberikan kepada Gateway Services teknologi OneD yang berdaulat sendiri. Yang memungkinkan pengenalan karakter optik (OCR) dan melindungi data dengan mengenkripsi semua informasi ke dalam satu file tunggal di blockchain.
Tim Bos menjelaskan bahwa kombinasi antara teknologi blockchain dan OCR. Mengurangi jumlah waktu yang diperlukan untuk mitra eVOA untuk memverifikasi semua informasi secara manual.
Selain itu, ShareRing sedang mengincar ekspansi global lebih lanjut dari sistem aplikasi visa berbasis blockchain setelah berhasil menyelesaikan pilot awal. Tim Bos mencatat:
“Kami melihat ini sebagai cetak biru untuk kemungkinan ekspansi ke negara lain. Ini bukan proses yang akan dilalui dengan cepat, karena kita perlu memastikan kita mendapatkannya di sini sebelum memasuki negara lain.”