Jelajahcoin.me – Raksasa jasa keuangan, Mastercard, mungkin telah meninggalkan Libra di belakang Facebook. Tetapi perusahaan itu masih memiliki rencana besar yang terkait dengan blockchain. Dan sedang mencari untuk pindah ke dunia keterlacakan rantai pasokan makanan bertenaga blockchain.
Per rilis pers, Mastercard mengatakan telah mulai bekerja dengan penyedia blockchain Envisible dan Topco, organisasi pembelian kelompok makanan ritel terbesar di Amerika.
Perusahaan mengatakan mereka akan meluncurkan pilot di toko-toko Food City yang berpartisipasi. Di mana produk makanan laut akan dilacak menggunakan teknologi blockchain yang memberikan garis pandang yang lebih baik ke sumber etis dan kepatuhan lingkungan untuk produk salmon, cod dan udang. Dengan tujuan untuk memperluas ke item lain.
Sebelumnya pada bulan Oktober, Topco bergabung dengan Food Trust Blockchain Network IBM, jaringan rantai pasokan makanan. Jaringan cloud berbasis blockchain menawarkan kepada pengecer, pemasok, petani dan penyedia industri makanan yang berpartisipasi. Dengan data dari seluruh ekosistem makanan untuk memungkinkan keterlacakan, transparansi, dan efisiensi yang lebih besar, menurut IBM.
Mastercard juga mengklaim telah mengajukan “lebih dari 100 paten blockchain”. Dan menyatakan bahwa itu adalah “nomor tiga di antara inovator blockchain top dunia” dikutip dari data laporan 2018 oleh perusahaan kekayaan intelektual IPRdaily.
Pengumuman panas datang di belakang investasi Mastercard bulan lalu di perusahaan fintech Plaid, sebuah proyek yang saingannya Visa juga telah mendukung secara finansial.
presiden Mastercard Amerika Utara Craid Vosberg baru-baru ini menyatakan “”Kami menyadari pentingnya melayani sektor (fintech) dengan ketentuannya sendiri. Dan membuat kemampuan kami lebih mudah diakses bagi mereka.”
Vosberg juga menambahkan bahwa Mastercard sedang mencari untuk “memperluas sarana yang dengannya kami mampu memindahkan uang.”
