Gila! BlackRock Borong Ethereum Rp1 Triliun, Tanda Bull Run Dimulai?

Rizki Lutfhi
Rizki Lutfhi
3 menit baca
Bagikan
Gila! BlackRock Borong Ethereum Rp1 Triliun, Tanda Bull Run Dimulai?
S14
S16
S18
S20

Salah satu manajer aset terbesar di dunia – BlackRock baru saja mengguncang industri crypto dengan mem borong koin Ethereum (ETH) sebesar $67,5 juta atau sekitar 1,1 triliun Rupiah.

Kabar ini sontak memicu gelombang optimisme di kalangan investor dan analis, yang mulai berspekulasi bahwa bull run besar untuk Ethereum mungkin sudah di depan mata.

Siapa Itu BlackRock yang Borong Ethereum, dan Kenapa Ini Penting?

BlackRock bukanlah pemain sembarangan, perusahaan asal Amerika Serikat ini mengelola aset lebih dari $10 triliun (iya, TRILIUN Dolar) secara global.

Langkah mereka dalam memasuki dunia crypto selalu dianggap sebagai validasi institusional terhadap teknologi blockchain dan mata uang digital.

Selama beberapa tahun terakhir, BlackRock telah menunjukkan minat terhadap aset digital, namun sebagian besar pergerakannya masih bersifat observasional, bahkan hingga kini.

Pembelian Ethereum senilai $67,5 juta oleh BlackRock menunjukkan bahwa mereka tidak lagi hanya “melirik,” tapi sudah “terjun langsung.”

“Ketika institusi sebesar BlackRock masuk ke Ethereum, itu bukan lagi soal spekulasi. Ini soal adopsi skala besar,” kata analis crypto senior dari CoinMetrics.

Efek Domino di Pasar

Segera setelah kabar ini beredar, harga Ethereum mengalami lonjakan signifikan, dengan volume perdagangan yang melonjak lebih dari 30% dalam waktu kurang dari 24 jam.

Beberapa bursa crypto bahkan mencatat lonjakan deposit dan order beli dari investor ritel yang tak mau ketinggalan momen.

Selain ETH, beberapa token berbasis Ethereum seperti Chainlink (LINK), Uniswap (UNI), dan Lido DAO (LDO) juga mengalami kenaikan harga.

Hal itu telah mencerminkan efek domino dari kepercayaan terhadap ekosistem blockchain Ethereum.

Kenapa BlackRock Lebih Pilih Borong Ethereum?

Pertanyaan utama yang muncul adalah: “kenapa BlackRock memilih Ethereum, bukan Bitcoin?”.

Ethereum memiliki fundamental teknologi yang kuat. Sebagai platform smart contract terbesar di dunia, Ethereum adalah fondasi dari ribuan proyek DeFi, NFT, dan aplikasi Web3.

Selain itu, sejak transisinya ke mekanisme Proof-of-Stake (PoS) melalui pembaruan “Merge”, Ethereum menjadi lebih efisien energi dan ramah lingkungan.

Ini merupakan sebuah nilai tambah di mata institusi besar yang peduli ESG (Environmental, Social, and Governance).

“BlackRock memahami bahwa Ethereum bukan hanya ‘mata uang’, tapi ‘infrastruktur digital masa depan’,” ujar seorang analis dari Messari.

Apa Implikasinya untuk Retail Investor?

Masuknya BlackRock bisa dianggap sebagai sinyal bahwa Ethereum akan semakin dilirik oleh institusi keuangan lainnya.

Jika ini terjadi, permintaan terhadap ETH akan melonjak tajam, sementara pasokannya terbatas – terutama karena banyak ETH saat ini “terkunci” dalam staking.

Bagi investor ritel, ini bisa menjadi kesempatan emas. Ketika institusi besar mulai masuk, biasanya mereka membeli dalam jumlah besar dan cenderung menyimpan asetnya dalam jangka panjang.

Ini bisa menyebabkan kelangkaan likuiditas di pasar, yang mendorong harga naik secara alami.

Apa Risiko yang Masih Mengintai?

Meskipun berita ini sangat bullish, bukan berarti semua sudah aman. Ethereum masih menghadapi sejumlah tantangan, seperti:

  • Skalabilitas: Walau sudah beralih ke PoS, Ethereum masih terus berusaha meningkatkan kapasitas transaksinya melalui sharding dan solusi layer-2.
  • Regulasi: Pemerintah AS masih belum memberikan regulasi yang jelas terkait status legal Ethereum, meski ETH saat ini belum dikategorikan sebagai sekuritas secara resmi.
  • Persaingan: Proyek-proyek seperti Solana, Avalanche, dan Sui terus mengembangkan solusi yang lebih cepat dan lebih murah.

Namun, kenyataan bahwa institusi sebesar BlackRock tetap berani masuk, menandakan mereka sudah memperhitungkan risiko-risiko tersebut.

Kesimpulan: Momentum atau Hype?

Masuknya BlackRock ke pasar Ethereum bukan sekadar berita biasa. Ini adalah penanda penting bahwa dunia keuangan tradisional mulai serius mengintegrasikan teknologi blockchain ke dalam sistem mereka.

Bagi kamu yang selama ini “nunggu sinyal,” mungkin inilah saatnya. Tapi tentu saja, lakukan riset sendiri (DYOR) dan jangan FOMO tanpa strategi.

Dunia crypto penuh peluang – tapi juga risiko. Siap-siap, karena Ethereum mungkin saja sedang memulai babak baru menuju adopsi global yang lebih besar!