Butuh Biaya untuk Program Nuklir, Hacker Korea Utara Incar Investor Bitcoin

Rizki Lutfhi
Rizki Lutfhi
2 menit baca
Bagikan
Butuh Biaya untuk Program Nuklir, Hacker Korea Utara Incar Investor Bitcoin
S14
S16
S18
S20

JelajahCoin.me – Hacker Korea Utara diduga telah mencuri mata uang kripto dari investor bitcoin dan skema serupa lainnya.

Sebagai bagian dari strategi baru Pyongyang untuk menggenjot perekonomian mereka di tengah ketatnya sanksi internasional.

Strategi baru itu menandai pergeseran taktik dari apa yang sebelumnya dilakukan oleh Korea Utara yang biasanya menargetkan lembaga keuangan dan investasi konvensional.

Para pengamat mengatakan pergeseran itu menunjukkan Pyongyang sedang mencari sumber pendapatan baru di tengah maraknya sanksi ekonomi dari komunitas internasional.

Pendapatan yang mereka peroleh dari cara itu, mungkin digunakan untuk membiayai program senjata nuklirnya, demikian seperti dikutip dari The South China Morning Post, Senin (3/12/2018).

“Sebelumnya, peretas secara langsung menyerang bursa saham atau staf yang bekerja di lembaga itu.

Tapi sekarang, mereka menyerang pengguna cryptocurrency secara langsung,” kata Simon Choi, pendiri kelompok riset badan siber IssueMakersLab.

“Dengan Amerika Serikat, PBB dan lainnya menerapkan sanksi pada ekonomi Korea Utara, negara itu berada dalam posisi yang sulit secara ekonomi, dan ranah cryptocurrency telah dilihat sebagai peluang yang baik.”

Kwon Seok-chul, CEO perusahaan keamanan cyber Korea Selatan Cuvepia, mengatakan perusahaannya telah mendeteksi lebih dari 30 kasus sejak April.

Di mana tersangka peretas Korea Utara memangsa orang yang memegang cryptocurrency.

“Target seringkali orang biasa yang berinvestasi dalam cryptocurrency,” kata Kwon.

menambahkan bahwa beberapa kasus mungkin tidak terdeteksi dan bahwa jumlah sebenarnya mungkin lebih dari 100.

“Bahkan, ketika cryptocurrency di-hack, tidak ada satu pun yang bisa membuat keluhan, jadi para peretas semakin sering meretas cryptocurrency.”

Peretas biasanya mengirimkan email kepada korban dengan file teks yang ketika dibuka.

Menginfeksikomputer dengan malware yang memberi mereka kontrol terhadap perangkat itu. Korban biasanya adalah investor bitcoin dari Korea Selatan, kata Choi.

Topik
Rizki Lutfhi

Rizki Lutfhi

Saya suka industri Keuangan, Cryptocurrency / Blockchain, dan Bahasa Pemrograman. Born to Root, Root to Live!

Lihat Bio Lengkap

Penafian

Semua konten di Jelajahcoin baik berupa data dan/atau informasi yang tersedia hanya bertujuan untuk memberikan informasi dan referensi, bukan saran atau nasihat untuk berinvestasi, trading, dan/atau apapun yang membuat anda mengeluarkan materi. Membeli dan memperdagangkan mata uang digital harus dianggap sebagai kegiatan berisiko tinggi. Silakan lakukan ketekunan Anda sendiri sebelum membuat keputusan investasi apa pun. Jelajahcoin tidak bertanggung jawab, secara langsung atau tidak langsung, untuk setiap kerugian yang terjadi.