Penjelasan Tentang Bearish & Bullish Pada Sentimen Pasar

Rizki Lutfhi
Rizki Lutfhi
2 menit baca
Bagikan
Penjelasan Tentang Bearish & Bullish Pada Sentimen Pasar
S14
S16
S18
S20

Sentimen Pasar yang juga dikenal sebagai “Perhatian Investor”, adalah sikap umum para investor untuk mengantisipasi perkembangan harga di pasar.

Sikap ini adalah akumulasi dari berbagai faktor fundamental dan teknis. Termasuk: sejarah harga, laporan ekonomi, faktor musiman, dan peristiwa nasional dan dunia.

Sentimen pasar dipantau dengan berbagai metode teknis dan statistik. Seperti jumlah saham yang “maju melawan menurun” dan “tertinggi baru melawan terendah baru”.

Sebagian besar dari pergerakan keseluruhan saham individu telah dikaitkan dengan sentimen pasar.

Demonstrasi pasar saham tentang situasi ini sering digambarkan ketika semua kapal mengapung atau tenggelam. Dalam ungkapan Wall Street yang populer “tren adalah teman Anda”.

Dalam dekade terakhir, investor juga dikenal mengukur sentimen pasar melalui penggunaan analitik berita. Yang mencakup analisis sentimen pada cerita-cerita tekstual tentang perusahaan dan sektor.

Sentimen Pasar Bearish dan Bullish

Pelaku pasar yang mempertahankan sentimen statis, terlepas dari kondisi pasar, masing-masing digambarkan sebagai “permabull” dan “permabear”.

Sentimen pasar biasanya dianggap sebagai indikator pelawan: apa yang kebanyakan orang harapkan adalah hal yang baik untuk dipertaruhkan.

Sentimen pasar digunakan karena diyakini sebagai prediktor yang baik dari pergerakan pasar, terutama ketika itu lebih ekstrim.

Sentimen yang sangat bearish biasanya diikuti oleh pasar yang naik lebih dari biasanya, dan sebaliknya.

Sentimen pasar Bearish atau Pasar Beruang adalah dimana sebagian besar investor menginginkan pergerakan harga kebawah atau turun. Atau dengan penjelasan lain bahwa sebagian besar investor ingin membeli saham dengan harga yang murah.

Kebalikan dari Bearish. Sentimen pasar Bullish atau Pasar Banteng adalah dimana sebagian besar investor menginginkan pergerakan harga keatas atau naik. Atau dengan penjelasan lain bahwa sebagian besar investor ingin menjual saham dengan harga yang mahal.

Teori perhatian investor

Utas khusus literatur ilmiah menghubungkan hasil dari perilaku keuangan, perubahan perhatian investor pada pasar keuangan.

Dan prinsip dasar penetapan harga aset: Barberis et al. (1998), Barberis & Thaler (2003), dan Baker & Wurgler (2007).

Para penulis berpendapat bahwa pola perilaku investor ritel memiliki dampak signifikan terhadap pengembalian pasar.

Setidaknya ada lima pendekatan utama untuk mengukur perhatian investor dikenal saat ini dalam literatur ilmiah.

langkah-langkah berbasis pasar keuangan, indeks sentimen berbasis survei, data sentimen tekstual dari sumber daya on-line khusus, perilaku pencarian internet, dan faktor non-ekonomi.