Apa Perbedaan Antara Coin dan Token Cryptocurrency?

Rizki Lutfhi
Rizki Lutfhi
2 menit baca
Bagikan
Apa Perbedaan Antara Coin dan Token Cryptocurrency?
S14
S16
S18
S20

Didalam komunitas cryptocurrency mungkin masih banyak yang bertanya-tanya tentang perbedaan antara coin dan token. Bahkan mereka sering menganggap kedua hal ini sama.

Padahal, pada dasarnya coin dan token cryptocurrency adalah 2 hal yang sangat jauh berbeda. Lalu, apa sebenarnya perbedaan antara coin dan token didalam cryptocurrency?

Perbedaan Coin dan Token

Penjelasan yang lebih mudah dipahaminya adalah: bahwa Coin memiliki jaringan blockchain sendiri dan Token tidak memiliki jaringan blockchain sendiri, dalam artian transaksi sebuah token di-hosting atau di server oleh jaringan blockchain milik Coin tertentu.

Namun, jika kita ingin berjalan ke penjelasan yang lebih dalam dan agak rumit. Berikut ini saya akan jelaskan secara spesifik tentang perbedaan Coin dan Token cryptocurrency:


Penjelasan Coin

Coin diproses melalui penambangan dengan menggunakan mekanisme Proof-of-Stake (PoS) atau dengan Proof-of-Work (PoW). Yang dimana ketika penambang melakukan proses tertentu di dalam blockchain dan mereka berhasil, maka Coin akan dihasilkan sebagai imbalan.

Konsep Proof-of-Stake (PoS) menyatakan bahwa seseorang dapat menambang atau memvalidasi transaksi blok sesuai dengan berapa banyak koin yang dia pegang. Artinya semakin banyak Bitcoin atau altcoin yang dimiliki oleh seorang penambang, semakin besar pula kekuatan penambangan yang dimilikinya.

Proof-of-Work (PoW) adalah bentuk bukti tanpa pengetahuan cryptografi di mana satu pihak membuktikan kepada pihak lain bahwa sejumlah upaya komputasi telah dikeluarkan untuk tujuan tertentu. Penguji kemudian dapat mengkonfirmasi pengeluaran ini dengan sedikit usaha di pihak mereka.


Penjelasan Token

Berbeda jauh dengan Coin. Token dibuat dalam aplikasi terdesentralisasi (dApps) yang di-hosting oleh kontrak pintar blockchain, seperti Ethereum (ERC), atau Tron (TRC).

Mendanai kontrak pintar dengan Coin asli blockchain. Pengguna menerima sejumlah token yang dialokasikan, yang pada gilirannya, memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan dApp.

DApp yang menerima Coin dengan imbalan token. Kemudian akan mengembangkan layanannya dengan menggunakan token tersebut sebagai bagian dari project yang akan dibuat. Token sering mewakili beberapa bentuk nilai untuk digunakan di dalam sebuah project.


Kesimpulan

Koin bertujuan sebagai unit untuk penyimpanan nilai atau untuk melakukan transaksi blockchain. Bisa juga digunakan sebagai penyimpan nilai yang dapat disimpan dan kemudian ditukar dengan sesuatu yang berguna.

Token biasanya bertujuan sebagai alat tukar untuk menjalankan sebuah layanan dari project yang menyediakan token. Token juga bisa berfungsi sebagai aset digital hingga mempresentasikan suatu kepemilikan.