Berikut, Penyesuaian Pajak Crypto Terbaru Di Indonesia

Melalui PMK 11/2025, pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) telah mengatur ulang Pajak untuk aset crypto.
Pemerintah resmi menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 11 Tahun 2025 (PMK 11/2025) yang mengatur penyesuaian nilai lain.
Itu sebagai dasar pengenaan pajak serta besaran tertentu Pajak Pertambahan Nilai (PPN), termasuk pada transaksi aset crypto di Indonesia.
Regulasi ini mulai berlaku pada 4 Februari 2025 dan menyesuaikan tarif PPN baru sebesar 12% yang diterapkan sejak 1 Januari 2025.
Dalam regulasi terbaru, pemerintah menetapkan skema penghitungan PPN untuk transaksi aset crypto sebagai berikut:
- Untuk penyerahan aset crypto oleh penjual melalui Pedagang Fisik Aset crypto (PFAK) yang terdaftar di Penyelenggara Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE), tarif yang dikenakan adalah [1% x (11/12)] x 12% x nilai transaksi aset crypto.
- Sementara itu, untuk penyerahan aset crypto oleh penjual melalui PMSE yang bukan Pedagang Fisik Aset Crypto, tarif yang berlaku adalah [2% x (11/12)] x 12% x nilai transaksi aset crypto.
Mengenai hal ini, CMO salah satu bursa di Indonesia, Tokocrypto – Wan Iqbal, menyambut baik penerbitan PMK 11/2025 dan menilai regulasi ini memberikan kepastian hukum bagi industri.
Melalui siaran pers yang dibagikan secara umum ke Jelajahcoin melalui pesan email, Wan Iqbal mengatakan;
“Kami mengapresiasi langkah regulator dalam mengatur pajak transaksi crypto dengan skema yang lebih jelas dan sesuai dengan perkembangan industri.”
“Ini akan meningkatkan transparansi dan kepercayaan masyarakat terhadap aset crypto sebagai bagian dari ekosistem ekonomi digital,” katanya.
Berdasarkan regulasi ini juga, Tokocrypto akan menerapkan tarif PPN sebesar 0,11% dari nilai transaksi aset crypto, yang mulai berlaku efektif pada 20 Februari 2025.
“Kami berkomitmen untuk selalu mematuhi regulasi yang berlaku dan memberikan layanan terbaik bagi para pengguna kami,” kata Iqbal, sambil melanjutkan;
“Kami percaya bahwa dengan adanya regulasi yang jelas, industri crypto di Indonesia akan semakin berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi perekonomian nasional.”
Selain itu, Tokocrypto juga akan terus berupaya untuk meningkatkan edukasi dan literasi crypto kepada masyarakat Indonesia.
Hal ini dilakukan untuk membantu masyarakat memahami potensi dan risiko investasi crypto, serta cara berinvestasi yang aman dan bertanggung jawab.
“Kami menyadari bahwa edukasi dan literasi crypto sangat penting untuk menciptakan ekosistem crypto yang sehat dan berkelanjutan,” lanjut Iqbal.
“Oleh karena itu, kami akan terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang aset crypto,” tutup Wan Iqbal.