Adopsi Blockchain Masih Berlanjut di Tengah Ketidakpastian Pasar

Rizki Lutfhi
Rizki Lutfhi
2 menit baca
Bagikan
Adopsi Blockchain Masih Berlanjut di Tengah Ketidakpastian Pasar
S14
S16
S18
S20

Adopsi Blockchain masih berlanjut di tengah ketidakpastian pasar – Memasuki minggu terakhir September 2023, Bitcoin kembali tertahan di bawah angka $27.000 USD.

Sementara, Ethereum (ETH) tengah berjuang untuk kembali naik ke posisinya di atas level $1.600 USD.

Pekan lalu, pasar crypto berada dalam ketidakpastian antara optimisme dan kehati-hatian terhadap keputusan kebijakan suku bunga oleh Federal Reserve.

Rabu (20/9) Federal Reserve membuat keputusan penting untuk tidak menaikkan suku bunga, menahan suku bunga acuan di level 5,25 – 5,50% sesuai dengan ekspektasi pasar.

Namun, The Fed mengisyaratkan mereka akan tetap hawkish dan membuka kemungkinan kenaikan suku bunga ke depan.

The Fed diprediksi akan menaikkan suku bunga sekali lagi pada tahun ini sebelum memangkas dua kali pada 2024 atau sekitar 50 bps.

Pagi ini, Selasa (26/9) pergerakan aset crypto dalam 24 jam terakhir cenderung positif, dengan Bitcoin bergerak stagnan diperdagangkan di harga $26.550 naik tipis 0,18%.

Ethereum (ETH) juga menguat sebesar 0,40 % menjadi $1.586. Namun, dalam periode 7 hari terakhir, BTC masih turun 1,60% dan Ethereum juga turun 2,63%.

Sementara, sebagian besar altcoin mengalami kenaikan 24 jam terakhir menurut CoinMarketCap pada Selasa (26/9), seperti:

  • Frax Share (FXS) naik 5,45% menjadi $5.70
  • Chainlink (LINK) naik 4,56% menjadi $7.50
  • Maker (MKR) naik 3,67% menjadi $1.325

Adopsi Blockchain masih berlanjut

Meskipun mengalami tekanan dari sisi makro, adopsi teknologi di balik aset crypto yaitu blockchain masih berlanjut.

Pada hari Senin (18/9), lembaga perbankan terbesar ketiga di AS, Citigroup, mengumumkan peluncuran solusi pembayaran lintas batas berbasis blockchain yang disebut Citi Token Services.

Selain itu, perusahaan manajer aset global asal Tokyo, Jepang, Nomura Asset Management meluncurkan layanan dana investasi Bitcoin Adoption Fund yang diumumkan pada Selasa (19/9).

Melalui anak perusahaan Laser Digital, Nomura tawarkan dana investasi adopsi Bitcoin kepada para investor institusional yang memudahkan dalam mengakses kelas aset digital.

Sementara, aksi akumulasi oleh Microstrategy kembali berlanjut di tengah ketidakpastian pasar.

MicroStrategy pada hari Senin kemarin (25/9) mengumumkan bahwa mereka membeli 5445 BTC senilai $147,3 juta.

Dengan aksi pembelian terbaru ini, MicroStrategy kini telah memiliki sekitar 158,245 BTC, yang diperoleh dengan biaya sekitar $4,68 miliar.

Itu juga sekaligus memperkokoh sebagai perusahaan dengan kepemilikan Bitcoin terbanyak saat ini.

Adapun dari dalam negeri, nilai transaksi aset crypto di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang mengesankan.

Data dari Kementerian Perdagangan mencatat bahwa nilai transaksi crypto pada bulan Agustus lalu mengalami kenaikan sebesar 13,5% dibandingkan dengan bulan sebelumnya, mencapai Rp10,64 triliun.