The Sandbox Siapkan Dana Rp 718,6 Miliar untuk Program Metaverse

Rizki Lutfhi
Rizki Lutfhi
2 menit baca
Bagikan
The Sandbox Siapkan Dana Rp 718,6 Miliar untuk Program Metaverse
S14
S16
S18
S20

The Sandbox, telah mengumumkan program akselerator metaverse yang akan mendorong pengembangan terbuka dengan menyediakan dana sebesar $50 juta USD (sekitar 718,6 miliar Rupiah).

Program ini bermitra dengan perusahaan akselerator ventura Brinc untuk menargetkan 30 hingga 40 startup blockchain per-tahun.

Sandbox Metaverse Accelerator Program akan mengalokasikan hingga $250 ribu USD dalam investasi untuk setiap proyek potensial.

Selain itu juga akan memberikan insentif tambahan untuk proyek-proyek yang memiliki kinerja terbaik.

Bonus insentif itu termasuk aset digital Sandbox (SAND) dan LAND, serta real estat digital dalam metaverse The Sandbox.

Selain itu, startup berkinerja terbaik juga akan memiliki akses ke hibah investasi tambahan dan mentor profil tinggi.

Menurut Co-Founder The Sandbox, Sebastien Borget, program ini merupakan perluasan dari tujuannya untuk mendukung gelombang baru pengusaha metaverse.

Melalui ini, startup di seluruh dunia dapat membuat atau mengimplementasikan ide-ide mereka menjadi terlihat hidup. Ia mengatakan:

“Kami sangat ingin mendukung para pendiri yang kurang terwakili dalam ambisi mereka saat mereka mengeksplorasi kemungkinan tak terbatas yang ditawarkan ke dalam ekosistem Sandbox.”

Aplikasi sekarang terbuka, dan batch pertama investasi dijadwalkan akan dilanjutkan pada kuartal kedua (Q2) tahun 2022.

Program ini berjalan dalam Launchpad Luna, upaya kolaborasi antara Animoca Brands dan Brinc yang bertujuan untuk mendukung pengembangan startup.

Program The Sandbox ini mendukung pengembangan metaverse terbuka, metaverse yang tidak dimiliki oleh entitas tunggal.

Menurut Co-Founder dan Executive Chairman Animoca Brands, Yat Siu, metaverse terbuka menghadirkan kesempatan luar biasa.

Kesempatan untuk menciptakan lingkungan nonzero-sum partisipatif dan kolaboratif berdasarkan keterbukaan, ekuitas, tata kelola pengguna, dan hak milik digital.

Selain mendukung bisnis, pengembangan metaverse juga dapat membantu lingkungan dalam jangka panjang.