Pemerintah Myanmar Jadikan Tether (USDT) Mata Uang Resmi

Aldiansyah
Aldiansyah
2 menit baca
Bagikan
Pemerintah Myanmar Jadikan Tether (USDT) Mata Uang Resmi
S14
S16
S18
S20

Pemerintah Persatuan Nasional Myanmar, selanjutnya kita sebut sebagai PPNM, akan menjadikan mata uang stablecoin crypto Tether (USDT) sebagai mata uang resmi.

PPNM akan menjadikan USDT sebagai proxy dolar untuk transaksi domestik. Meskipun begitu, rezim di negara tersebut telah menentangnya.

Keputusan untuk mengadopsi USDT diambil oleh Pemerintah Persatuan Nasional Myanmar, yang merupakan semacam pemerintahan paralel.

PPNM terdiri dari anggota kabinet eksekutif mantan Presiden, Win Myint dan Penasihat Negaranya, Aung San Suu Kyi.

Politisi ini digulingkan setelah kudeta di mana politisi Burma, Myint Swe, diangkat sebagai Penjabat Presiden Myanmar, dan Jenderal AD, Min Aung Hlaing mengambil alih sebagai Perdana Menteri.

Per laporan yang diterbitkan di Bloomberg, PPNM akan menerima Tether untuk kampanye penggalangan dana yang sedang berlangsung untuk menggulingkan rezim militer saat ini di Myanmar.

PPNM juga mengumpulkan $9,5 juta USD melalui penjualan “Obligasi Perbendaharaan Khusus Revolusi Musim Semi” yang ditawarkan kepada diaspora Myanmar di seluruh dunia.

Grup ini bertujuan untuk mengumpulkan $1 miliar USD dalam bentuk USDT melalui penjualan obligasi yang diterbitkan Pemerintah Persatuan Nasional Myanmar.

Kementerian Perencanaan, Keuangan, dan Investasi PPNM memposting pengumuman tentang langkah tersebut di Facebook pada 11 Desember 2021.

Sumber: Facebook

Perlu dicatat bahwa pada Mei 2020, rezim saat ini melarang penggunaan cryptocurrency. Oleh karena itu, adopsi Tether bukan hanya soal kepraktisan.

Tetapi juga merupakan bentuk provokasi politik dari pemerintah Persatuan Nasional Myanmar terhadap pemerintahan baru.

Meskipun PPNM tidak memiliki kontrol teritorial atau militer, ia telah memperoleh beberapa ruang dalam lingkup diplomatik global.

Dan diakui sebagai sah oleh Parlemen Eropa dengan pembukaan kantor di Amerika Serikat, Prancis, Australia, Korea Selatan, Republik Ceko, dan Inggris Raya.

Selain penggunaan USDT untuk transaksi domestik, NUG menerbitkan “Obligasi Perbendaharaan Khusus Revolusi Musim Semi.”

Yang mengumpulkan $9,5 juta USD dalam 24 jam, dengan total hasil yang diharapkan sebesar $1 miliar USD.

Tujuan dari obligasi tersebut adalah untuk mengumpulkan pembiayaan yang cukup untuk menggulingkan pemerintah saat ini dan mendapatkan kembali kekuasaan.