Kurang Dari 20 Menit, Harga BTC Turun $2000 USD, Kenapa?

Rizki Lutfhi
Rizki Lutfhi
2 menit baca
Bagikan
Kurang Dari 20 Menit, Harga BTC Turun $2000 USD, Kenapa?
S14
S16
S18
S20

Harga BTC turun setelah Bitcoin baru saja menemukan All Time High (ATH) baru setelah berhasil menembus level $67,000 USD lebih.

Namun, ATH yang dicapai Bitcoin memang tidak bertahan lama, sebelum akhirnya crypto nomor satu itu terombang-ambing di bawah level $65,000 USD.

Dan, harganya kembali kesulitan untuk menembus dan mendapatkan kembali level $65,000 USD pada 21 Oktober 2021 silam.

Grafik harga BTC 7 hari terakhir | Sumber: Coingecko

Dan yang mengejutkan, hari ini sekitar pukul 15:00 WIB sampai sekitar 15:19 WIB, harga Bitcoin merosot tajam ke sekitaran harga $58,000 USD.

Namun, setelah turun harga BTC kembali naik sedikit di sekitaran $59,000 USD setelah 25 menit penurunan tajam tersebut.

Grafik harga Bitcoin 24 jam terakhir | Sumber: Coingecko

Harga BTC bisa turun lebih dalam

Langkah ini mengikuti beberapa pengujian ulang sebesar $60.000, dengan Bitcoin sekarang mengambil likuiditas dukungan besar di $57,000 USD sebagai basisnya.

Para analis sudah siap dengan beberapa data yang menunjukkan penurunan lebih dalam ke level $50,000 USD dan masih akan mempertahankan tren bull secara keseluruhan.

Menanggapi hal ini, CEO Perusahaan investasi Capriole, Charles Edwards, mengungakapkan bahwa trader leverage telah lepas kendali:

“Pada dasarnya Bitcoin terlihat luar biasa di sini pada sebagian besar metrik, tetapi pedagang pengungkit telah lepas kendali.”

“Kami tidak akan mendapatkan kenaikan harga yang berkelanjutan sampai itu berubah,” lanjut Edwards dalam sebuah tweet.

Disisi lain, data dari ByBit menunjukan $390 juta USD dilikuidasi dalam satu jam terakhir untuk seluruh cryptocurrency.

Bitcoin lebih unggul dari emas?

Seperti yang dilaporkan Jelajahcoin sebelumnya, Seorang miliarder sekaligus CEO Tudor Investment Corporation, Paul Tudor Jones, telah mengeluarkan dukungannya kembali terhadap Bitcoin, dan menyebutnya lebih unggul dari Emas.

Dia juga mengakui memiliki cryptocurrency di portofolionya, serta menganggap crypto utama lebih unggul dari Emas sebagai lindung nilai inflasi.

Jones mengungkapkan pemikirannya saat di wawancarai oleh Squawk CNBC, kemarin 20 Oktober 2021.

Pewawancara merujuk pada episode sebelumnya dari Mei 2020 ketika Jones menunjukkan dukungan baru untuk Bitcoin.